Saat ini klub Swansea City menjadi salah satu klub yang cukup disegani karena menjadi pesaing serius dalam posisi 10 besar Premier Leagu...
Saat ini klub Swansea City menjadi salah satu klub yang cukup disegani karena menjadi pesaing serius dalam posisi 10 besar Premier League. Padahal,keadaannya 14 tahun lalu sangatlah menyedihkan. Klub asal Wales ini bahkan dijual dengan harga yang sangat murah. Bagaimanakah kisahnya ? Simak ceritanya di bawah ini.
Pada 2001, Swansea City berada di divisi paling bawah dari Liga Inggris. Swansea City pun dengan cepat mengalami kebangkrutan yang nyata akibat bertanding di liga yang tak bergengsi dan kurang mendapat dukungan dari sisi finansial. Pemasukan pun makin sedikit karena sponsor tidak ada yang mau berinvestasi dengan Swansea dan jumlah penonton makin sedikit. Klub ini pun dirumorkan mempunyai hutang sebesar 4 juta poundsterling. Lalu,klub kebanggaan kota Swansea ini dijual dengan hanya seharga 1 poundsterling saja (kurang lebih Rp.20.000) !
Namun, seorang investor asal Australia yang bernama Tony Petty ingin membeli klub asal negara bagian South Wales ini. Dia nekat membeli Swansea City dengan harga 50.000 poundsterling dan melakukan banyak perubahan. Namun,para fans benci dengannya dan akhirnya ia ditendang keluar dari The Swans.
Akhirnya Swansea diketuai oleh seorang pengusaha lokal asal Wales, Huw Jenkins. Sejak itu, Swansea City terus menghasilkan keuntungan dan terus naik divisi. Huw Jenkins sendiri sejatinya adalah fans Swansea sedari kecil dan menyaksikan derby melawan Cardiff City saat masih anak-anak. Dia juga pernah mengikuti sekolah sepak bola di Bristol Rovers dan Swansea City.
Pada 2011, Brendan Rodgers membawa Swansea City ke final play-off untuk promosi ke Premier League. Itu adalah hal yang tak bisa dibayangkan siapa pun. Pertandingan di Wembley Stadium itu menjadi saksi perjuangan 10 tahun Swansea City. The Jack Army (julukan fans Swansea City) pun berdoyong-doyong datang ke Wembley. Dan di laga final melawan klub legendaris Reading akhirnya Swansea menang dengan skor 4-2.
Dan akhirnya,klub yang asalnya berharga hanya 1 poundsterling itu menjadi 90 juta poundsterling akibat promosi ke Premier League.
Kisah yang dramatis ini pun akhirnya dijadikan film Jack to a King. (Sumber : TiS Original)