Bursa transfer pemain musim panas ini belum lama dibuka tetapi seluruh klub di Barclays Premier League sudah merekrut setidaknya satu p...
Bursa transfer pemain musim panas ini belum lama dibuka tetapi seluruh klub di Barclays Premier League sudah merekrut setidaknya satu pemain menjelang berlangsungnya musim baru 2015/16.
Taktik analis Adrian Clarke telah mencermati bagaimana lima pemain impor di bawah ini bisa membuat dampak dalam kancah sepak bola Inggris musim ini.
Memphis Depay (Manchester United)
Memphis Depay seharusnya dapat membangkitkan semangat para pendukung Manchester United musim ini. Dengan sering dimainkan di sisi kiri trisula penyerangan, penyerang berusia 21 tahun ini sulit untuk dihentikan, dirinya tidak gentar mengajak pemain bertahan untuk berduel dan juga tidak sungkan untuk menusuk ke dalam dan meluncurkan tembakan langsung ke gawang. Tidak ada seorang pemain pun di divisi utama Belanda, Eredivisie, yang melancarkan 5.4 lebih banyak tembakan daripada Memphis Depay pada setiap pertandingan musim lalu.
Dia juga adalah spesialis tendangan bebas yang hebat, dengan mencetak tujuh kali gol dari drama bola-mati. Lihai melengkungkan bola dengan akurat, atau meluncurkan tendangan keras dari kejauhan, ia seharusnya dapat menguasai situasi bola mati United. Dimana Juan Mata dan Angel di Maria masing-masing hanya mencetak satu gol dari tendangan bebas di musim 2014/15.
Pemain timnas Belanda itu memang terbilang masih hijau bila berbicara mengenai pengambilan keputusan di lapangan, dan bisa menjadi pemain yang terlalu individual (ia memiliki akurasi umpan sebesar 74.7% di liga musim lalu) namun ketika mengupayakan pressing atau turut membantu merebut bola, pemain belia ini tidak akan hengkang dari tanggung jawabnya.
United tidak memiliki kecepatan di sektor penyerangan musim lalu, namun kedatangan Depay akan membenahi hal tersebut. Dia akan membuat United lebih berbahaya saat melakukan serangan balik dan menawarkan ancaman gol di saat pemain sayap lainnya tidak bisa melakukannya. Talenta muda ini yakin dapat memberikan lebih banyak ketajaman di ujung tombak pasukan Van Gaal.
Dimitri Payet (West Ham United)
Ketika West Ham United tengah berada dalam permainan terbaik sejak awal musim lalu, mereka memulai pertandingan dengan dua striker dan formasi berlian di lini tengah. Di ujung kuartet tersebut, Stewart Downing tampak sangat dominan dalam penyerangan, mengakhiri musim sebagai aktor utama kreatifitas tim dengan delapan assist.
Pemain timnas Prancis, Dimitri Payet, seharusnya dapat meningkatkan pencapaian itu. Pemain berusia 28-tahun ini telah menghabiskan sebagian besar karirnya sebagai peran No.10, dan secara konsisten telah menunjukan permainan imajinatif, ditambah dengan kemampuan penyelesaian akhir. Dalam enam musim terakhir, saat memperkuat Saint-Etienne, Lille dan Marseille, dirinya sudah mempersembahkan 48 gol dan 49 assist.
Musim lalu dia bermain sangat luar biasa. Membuat kewalahan lawannya di Ligue 1 dengan pergerakan kaki yang lincah, kualitas umpan dan operan yang cerdik, Payet juga telah menyumbangkan tujuh gol dari kakinya sendiri.
Dimitri Payet di musim 2014/15 | ||
Assist | 17 | Urutan 1 di Ligue 1 |
Key Pass per laga | 3.7 | Urutan 1 di Ligue 1 |
Umpan berhasil per laga | 2.4 | Urutan 1 di Ligue 1 |
Assist dari set-piece | 6 | |
Assist umpan silang dari Open Play | 5 | |
Assist operan | 6 |
Bakatnya untuk menempatkan bola ke area yang tepat adalah impian setiap striker, sehingga Diafra Sakho, Enner Valencia dan Andy Carroll akan sangat menantikan prospek berduet dengannya. Mereka semua akan menikmati suplai bola dari permainan terbuka, dari tendangan bebas jauh maupun tendangan penjuru.
Dirinya merupakan seorang pemain yang tampil konsisten dan jarang mengalami cedera, West Ham mungkin sangat beruntung memilikinya.
Roberto Firmino (Liverpool)
Brendan Rodgers akan sangat berharap pada sosok Roberto Firmino untuk memasok permainan inovatif dan kualitas yang tidak dimiliki lini serang Liverpool musim kemarin.
Pemain timnas Brasil ini dapat mencetak gol dengan sangat baik menggunakan kedua kakinya, secara rutin hadir dalam kotak terlarang lawan dan dapat menjadi kreator yang agresif. Dirinya juga senang menyambut operan dalam ruang antara lini tengah dan lini serang, posisi terbaiknya adalah di belakang satu atau dua striker.
Dia bukanlah pemain sayap. Dengan hanya menorekan satu umpan yang sukses diterima rekannya di setiap lima pertandingan Bundesliga musim lalu, para fans the Reds tidak dapat berharap terlalu banyak darinya di sektor tersebut. Firmino terkadang dapat melakukan kesalahan dalam hal operan juga. Secara keseluruhan, 20 pemain Liverpool memiliki akurasi passing yang lebih baik ketimbang angka 72.7% miliknya bersama Hoffenheim.
Meskipun demikian, pemain samba ini akan menebarkan ancaman di zona bahaya lawan. Selama dua musim terakhir dia telah mencetak 23 gol, dan turt menciptakan 21 gol bagi rekan timnya. Penandatanganan baru Liverpool ini dapat menggiring bola dengan baik, mengharapkan satu-dua sentuhan di area penalti dan melancarkan hampir sebanyak tiga tembakan per pertandingan.
Jika Firmino yang bermain agresif dapat bertandem baik dengan rekan Brasilnya, Philippe Coutinho, di belakang pemain depan, maka para pendukung Anfield akan sangat terhibur.
Georginio Wijnaldum (Newcastle United)
Pergerakan pertama yang dilakukan Steve McLaren di bursa transfer pemain sebagai manajer Newcastle United adalah dengan memboyong pemain yang telah dinobatkan sebagai pemain terbaik Belanda tahun ini, ia diharapkan untuk bisa menyalakan kembali semangat tim, yang telah bekerja sangat kewalahan di musim 2014/15.
Seorang pemain sayap kanan yang telah dikonversi menjadi gelandang tengah, sosok Wijnaldum telah berkembang pesat menjadi pemain sepakbola serba bisa yang dapat memberikan operan dengan sangat baik, gesit di lapangan dan selalu menampilkan naluri menyerang di dalam permainannya.
Dalam sebuah tim yang sulit menghasilkan gol di musim lalu, pemain berusia 24 tahun ini dipastikan akan menghidupkan permainan yang akan merepotkan para lawan Newcastle.
2014/15 | Wijnaldum | Colback | Sissoko | Anita |
Gol | 14 | 4 | 4 | 0 |
Assist | 3 | 6 | 2 | 0 |
Tembakan per laga | 2.1 | 0.8 | 1.3 | 0.3 |
Peluang diciptakan per laga | 1.2 | 1.3 | 1.3 | 0.5 |
Giringan per laga | 1.9 | 0.3 | 2.5 | 0.4 |
Akan sangat menarik untuk diikuti bagaimana ia akan menyesuaikan diri dalam sebuah tim yang tidak menerapkan filosofi penguasaan bola, berbeda seperti yang ditampilkan PSV Eindhoven saat meraih gelar Eredivisie. Musim lalu ia secara rutin bisa mendapatkan bola di area pertahan lawan, dan dapat muncul dimana saja namun di St James' Park akan diperlukan lebih banyak permainan defensif.
Tetapi sebaliknya, penggawa Internasional Belanda ini diuntungkan dengan karakter team-play dan tubuh atletis yang akan merepotkan lawan-lawannya untuk menerobos sektor tengah pertahanan mereka, tetapi ia harus menemukan keseimbangan yang tepat. Musim 2015/16, Wijnaldum akan menjadi pemain penting bagi The Magpies.
Bastian Schweinsteiger (Manchester United)
Tidak ada tim di Barclays Premier League yang memiliki lebih banyak penguasaan bola seperti halnya Manchester United di musim lalu. Kendati demikian, mereka sayangnya tak mampu memanfaatkan kepemilikan bola mereka. Seringkali menampilkan pergerakan yang lamban dan mudah diprediksi, ditambah mereka juga tidak banyak menciptakan peluang yang berarti. Bahkan enam klub, diantaranya tim yang baru terdegradasi Queens Park Rangers, menghasilkan lebih banyak tembakan ke gawang dibandingkan mereka.
Musim ini Louis van Gaal menginginkan lebih banyak variasi dan kepastian dalam permainan mereka, dan saya kira Bastian Schweinsteiger akan menjadi pusat dari segala yang mereka lakukan. Peraih gelar Piala Dunia FIFA 2014 ini telah tumbuh menjadi juru strategis di sektor tengah yang cerdik, dan tugasnya adalah untuk mengarsiteki pergerakan tim dari sektor tengah ke depan.
Dengan Morgan Schneiderlin atau Michael Carrick yang akan berposisi sangat dalam, pemain Jerman ini mungkin akan diposisikan di sebelah kiri dari tiga pemain lini tengah, di mana ia diharapkan dapat memimpin tim dalam hal pergerakan box-to-box.
2014/15 | Schweinsteiger | Fellaini | Herrera | Carrick |
Umpan per laga | 66 | 41.3 | 59.8 | 60.5 |
Akurasi umpan (%) | 87.73 | 84.74 | 89.19 | 89.62 |
Peluang diciptakan per laga | 1.6 | 0.8 | 1 | 0.4 |
Tembakan per laga | 1.3 | 1.1 | 0.9 | 0.2 |
Gol per menit | 272.4 | 305 | 311.33 | 1454 |
Pada usia 30, mantan bintang Bayern Munich ini mungkin tidak lagi menyimpan banyak tenaga, namun sebagai pemain sepak bola serba bisa, ia masih memiliki banyak kejutan lain untuk ditawarkan. Pengalaman, kualitas kepemimpinan serta kemampuan untuk memainkan bola dengan bijak, jelas akan memperkuat Manchester United.
( Sumber : Premier League )